Follow Us @soratemplates

Half Purple and Blue Butterfly

Tuesday, July 28, 2020

Tips Agar si Kecil Mudah Beradaptasi dengan Lingkungan Baru



 Ketika si kecil berada pada lingkungan yang baru, mereka perlu diajarkan beberapa hal agar bisa beradaptasi dengan baik. Karena tidak semua anak bisa dengan mudah beradaptasi. Beberapa anak mengalami kegagalan adaptasi di lingkungan barunya. Kegagalan adaptasi ini akan mengakibatkan si kecil rendah diri, frustasi dan merasa terasing.
    Lingkungan baru di sini bisa diartikan rumah dan lingkungan yang baru seperti rumah kakek nenek, playground, sekolah, taman bermain dan tempat-tempat yang belum pernah si kecil tahu. Maka tugas kita sebagai orang tua adalah mengajak anak-anak kita untuk belajar bagaimana mereka bisa mengenal lingkungan barunya dan menjadi bagian di dalamnya. Sehingga anak akan mudah bergaul dan dapat meningkatkan kepercayaan dirinya. Lalu bagaimana kita agar bisa mengajarkan anak dalam beradaptasi pada lingkungan baru?

1. Kenali Kondisi Fisik dan Emosi Anak. Perhatikan kondisi si kecil apakah sedang sakit, lapar, haus, badmood,  atau tipe si kecil yang pemalu atau mudah bergaul. Orangtua perlu mengidentifikasi kondisi anak agar adaptasi mudah dilakukan. Ketika sedang sakit atau sedang badmood jangan paksa anak untuk berada atau dilepas bermain sendiri di lingkungan baru.

Muslim mother and her son | premium image by rawpixel.com / Chanikarn Thongsupa

Contoh ketika anak sedang merasa kurang enak badan sehingga pastinya akan mempengaruhi moodnya juga. Jadi kita jangan sampai mengabaikan hal tersebut ya parents, biarkan si kecil memperbaiki moodnya terlebih dahulu dan jangan paksa untuk beradaptasi pada lingkungan baru. Bantu si kecil memperbaiki mood dengan mengajaknya bermain bersama atau membelikannya makanan kesukaan. Ini juga yang sering saya lakukan untuk mengembalikan mood si kaka yudis.


2. Memberikan Gambaran tentang Tempat Baru yang Akan Dituju. Orangtua perlu memberikan gambaran dan mengatakan kepada si kecil bahwa akan pergi bermain atau pindah ke tempat yang baru atau mengunjungi tempat baru. Usia tidak menjadi batasan dalam melakukan hal ini, ketika anak belum bisa berbicara pun, orangtua tetap wajib memberikan gambaran tentang lingkungan yang akan mereka datangi. Hal ini bertujuan agar si kecil tidak kaget. 

Muslim family having a good time outdoors by Rawpixel. Muslim family having a good time outdoors#good, #family, #Muslim, #Rawpixel

Semisal kita akan mengajak si kecil liburan di suatu tempat wisata, beberapa hari sebelumnya ajak si kecil untuk sekilas melihat video review tempat wisata tersebut bisa melalui youtube dsb. Katakan padanya bahwa kita akan bermain ke sana dan akan ada banyak hal menarik yang bisa dilakukan. Buat si kecil merasa penasaran dan tertarik untuk berangkat ke tempat baru tersebut.



3. Temani. Walaupun di rumah kakek dan neneknya sekalipun, si kecil perlu ditemani ketika berada di tempat baru, kegunaannya adalah agar si kecil merasa ada orang terdekat yang berada di sampingnya sehingga menumbuhkan keberanian ketika bermain.
Middle Eastern family eating dates together | premium image by rawpixel.com



4. Mengajak Sering Berkunjung. Semakin sering berkunjung anak akan mudah merasa ini adalah bagian dari hidupnya, sehingga si anak akan lebih mudah bersosialisasi dengan orang di sekitarnya.

Muslim family smiling and bowing together. Picture of muslim family smiling and #Sponsored , #AD, #bowing, #Picture, #muslim, #Muslim, #family

Contohnya seperti saya yang membuat jadwal seminggu sekali mengajak si kecil menginap di rumah kakek neneknya, dan sesekali saya jadwalkan untuk berkunjung ke rumah kerabat yang kebetulan juga memiliki anak seusia si kecil, sehingga si kecil merasa memiliki banyak teman dan kerabat. Dan hal ini bisa menumbuhkan pula jiwa kekeluargaan si kecil hingga ia dewasa. Seperti yang saya alami ketika kecil sering diajak oleh orangtua saya berkunjung ke rumah saudara baik itu dari keluarga ibu atau ayah. Hingga kinipun merasa memiliki keluaarga yang banyak sekali. senang rasanya 😘



5. Jangan Melabeli Anak. Anak boleh kita tandai sifatnya, tetapi tidak dengan menyebutkan di depan si anak, itu akan membuat anak merasa rendah diri. Misalnya jangan mengatakan "ih.. kakak pemalu ya" saat di kecil malu berkenalan dengan orang lain. Atau mengatakan "Duh adek caper deh.." saat ia malah sedang berusaha berkenalan dengan teman barunya.
Soooooo cute, I like her mad face lol!!! Childrens photography #photos with expressions #expressive photography



6. Beri Pujian. Beri pujian pada si kecil ketika ia berhasil bermain sendiri dan dapat bersosialisasi dengan teman sekitarnya. Contohnya dengan mengatakan " Wah mas yudis habis main sama siapa? pinter banget mainnya tadi .." atau bisa juga dengan " aduh anak mama ini hebat ya sekarang sudah punya banyak teman, tadi temannya siapa namanya?" dan lainnya. Dengan begitu anak akan semakin semangat bermain dan bersosialisasi dengan orang baru dan teman barunya. terlebih jika kita terbuka mendengarkan cerita si kecil ketika bermain dan berkenalan dengan teman barunya. 

Dear Son, You are ten and we haven’t had the talk yet. I don’t mean the talk about puberty or sex ed, that we have been doing since you were little. Rather the talk that many Muslim mothers dread h...


Nah itu tadi parent beberapa tips yang bisa saya rangkum dalam postingan kali ini tentang bagaimana menumbuhka  rasa percaya diri agar si kecil mudah beradaptasi. Semoga bermanfaat,
Oh ya materi dalam postingan kali ini saya ambil dari halaman smart parenting Majalah Yatim Mandiri Edisi Mei 2020 💓

No comments:

Post a Comment