Follow Us @soratemplates

Half Purple and Blue Butterfly

Tuesday, July 11, 2017

Ketika Perasaan Iri Hati menjadikan Motivasi

Bisakah apa yang aku alami dan rasakan saat ini disebut dengan perasaan Iri Hati ? atau hanya perasaan kagum yang membuat aku merasa rendah diri dan terpacu untuk bisa mengalahkan apa yang saat ini diperoleh oleh temanku ?

Ya, perasaan ini sangat bisa dibilang Iri hati. Jujur aku iri hati melihat di sebuah story salah satu teman yang dulu adalah teman seperjuanganku lebih berhasil dan sukses dibanding dengan ku. Bahkan dia memiliki sesuatu hal besar yang sudah sangat lama aku inginkan. Ada perasaan berkecamuk dalam diriku. Antara kagum, bahagia, dan merasa down karena merasa kalah saing dengan teman seperjuanganku itu. Allah sangat membenci orang yang memiliki sifat Iri hati atau dengki. Tapi aku sebagai manusia biasa yang tak lepas dari dosa dan penyakit hati ini tidak bisa menghindari perasaan ini. Ini manusiawi. Tergantung bagaimana kita menyikapi perasaan tersebut.

Iri hati yang kini membuatku bertekad ingin berubah menjadi lebih baik lagi. Karena rasa penasaran mengapa teman ku bisa lebih sukses dibanding denganku, dan bagaimana ia bisa meraih semua itu. Aku teringat di kala aku seperjuangan dengannya, aku percaya bahwa apa yang ia peroleh saat ini sungguh sangat realistis. Ia yang aku kenal sebagai sosok wanita yang tangguh, cerdas, berkahlak mulia, bertaqwa pada Allah swt memang sangat pantas mendapatkan semua itu. Aku percaya juga bahwa janji Allah swt kepada hambaNya yang mau berusaha dan bertaqwa padaNya akan mendapat hadiah yang istimewa dariNya. 

Sungguh bahagia menjadi orang pilihan Allah swt sepertinya. Dan dengan tekad kuat, aku benar-benar ingin mencontoh dan meniru semua perilaku temanku itu. Aku tau bahwa jadi diri sendiri akan lebih baik, tapi meneladani perilaku seorang yang bisa menginnspirasi untuk berubah menjadi pribadi lebih baik bukannya lebih baik lagi ?. Aku juga tau walaupun aku berubah mengikuti perilakunya tidak serta merta bisa merubah nasibku seberuntung dia. Karena semua butuh proses.

Kini yang aku rasakan aku benar-benar ingin seperti dirinya , memiliki apa yang bisa ia miliki. Selama semua itu realistis, aku akan berusaha semampuku meraihnya. Menjadi pribadi yang lebih bertaqwa dari sebelumnya. Wahai sahabatku yang tidak aku sebut namanya, terimakasih karena selalu menjadi inspirasi buatku, menjadi motivasi terbaikku, dan teman yang baik buat aku. Teman seperjuanganku .. selalu jadilah pribadi yg baik dan bertawa pada Allah swt. karena sejak aku mengenalmu dan bergaul denganmu aku berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi..

Ya Allah ampuni kekhilafan ini dan penyakit hati yang mengotori lubuk hati ini. Iri yang memajkan fikiran dan perasaan ini. Tapi ijinkanlah aku berubah mulai dari sini, mulai menyembuhkan penyakit hati ini dengan berusaha lebih bertaqwa dari sebelumnya, dan kabulkanlah mimpi mimpiku ini ya Allah.. AMin

No comments:

Post a Comment