Follow Us @soratemplates

Half Purple and Blue Butterfly

Sunday, November 6, 2016

Kapan Aku Bisa Punya Rumah


Ada kecemburuan dan rasa iri yang muncul dalam hatiku ketika aku melihat sebagian dari teman dan sahabat ku sudah memiliki rumah sendiri. Terasa bahagia sepertinya mereka dengan mudahnya mendapatkan hal besar seperti itu. Beberapa dari mereka bisa memiliki rumah karena mendapat warisan dari orangtua, dibantu oleh orangtua, dibelikan orangtua, atau ada juga yang menikahi laki-laki mapan dan kaya sehingga bisa memberikan sebuah rumah untuknya. Tapi ada beberapa juga yang bisa memiliki rumah dengan hasil jerih payah mereka sendiri. 

Sering aku mengamati, sebenarnya apa yang membuat mereka semudah itu memperoleh sebuah benda yang nilainya sangat besar. Padahal, dari segi finansial mereka tak jauh berbeda denganku bahkan lebih tinggi aku dari segi pendapatan dan karir. Apakah pola hidup hemat yang mereka terapkan, atau karena ya itu tadi mereka mendapat bantuan finansial dari orangtua. Lepas dari semua itu, aku sendiri sebenarnya sudah bisa dibilang beruntung, karena aku memiliki suami yang sudah memiliki rumah meskipun masih kepemilikan atas mertuaku. Setidaknya kami bukan pasangan yang ngekos atau ngontrak karena hanya akan menghabiskan banyak biaya. Hanya saja, ada rasa yang kurang puas dalam diri ini karena belum bisa memiliki rumah atas hasil keringat ku sendiri. Aku merasa aku bukan tipe orang yang mengandalkan dan istilahnya "njagakno" warisan dan bantuan dari orangtua. Terlepas karena orangtuaku sendiri juga belum memiliki rumah, lalu apa yang mau diwariskan. hahhaaha

Sering aku iseng membuka iklan harga rumah maupun tanah yang murah di daerah surabaya atau sidoarjo, yang aku temukan banyak sekali tapi tidak dengan harga yang terjangkau. Harga semua sangat tinggi sehingga aku berfikir apa aku bisa membelinya ? Tabungan saja ku gapunya, sedih dan tragis memang. Aku berfikir dengan jalan hutang di bank menggunakan SK PNS ku. Tapi sama saja karena jumlah yang didapat belum cukup untuk membeli properti apapun. Karena aku masih golongan 2 otomatis ada batas maksimal jumlah pinjaman. Ya jalan satu satunya adalah menabung dan bersabar. Itu nasehat dari suamiku. Tapi logika saja, menabung mau sampai kapan. Setidaknya kemampuan kami untuk menabung maksimal 2jt perbulan. Jika dikalikan 1 thn(12 bulan) hanya memperoleh 24juta. Harga tanah dan Rumah berkisar 300-500juta. Kalau mau KPR, minimal kita harus mempunyai 30% untuk DP. jika 500jt maka 30% adalah 150juta, belum biaya lain-lain yang tak terduga. 150juta dibagi 24juta adalah 6,25 thn. Bayangkan jika menabung rutin 2jt perbulan dalam jangka waktu 6th  hanya bisa untuk bayar DP. Itupun belum tentu harga properti yang jelas akan terus melambung dari tahun ke tahun. Yah, jika difikir menggunakan logika memang sangat kecil kemungkinan bisa memiliki rumah. Lalu bagaimna solusinya ???
Putar otak .. wkwkwk

No comments:

Post a Comment