Nama Lengkap : DISKA PARAS AYU
Fakultas : Psikologi
(R)
N.P.M :
511304754
TUGAS
Ilmu Sosial Budaya
Dasar
Dosen Pembimbing :
Bpk. Bagoes Soenarjanto
I. Ilmu pengetahuan dan
teknologi sebagai produk budaya manusia dalam penerapannya akan menjadi
penopang bahkan menjadi tulang punggung pembangunan. Namun harus diwaspadai,
sebab dalam aplikasinya berdampak positif maupun negatif yang kemudian disebut
dengan “DILEMA PENERAPAN IPTEK”.
Maksud dan pengertian dari
pernyataan di atas menjelaskan bahwa teknologi dapat membawa bencana, sebaliknya juga telah terbukti bahwa
bagi mereka yang dapat memanfaatkannya,
teknologi tersebut dapat menolong mereka dalam meningkatkan kesejahteraan
hidupnya. Dalam menghadapi era teknologi modern dan industrialisasi, selalu
dituntut adanya keahlian untuk menggunakan, mengelola, dan senantiasa
menyesuaikan dengan teknologi-teknologi dan ilmu pengetahuan yang baru, serta
sikap mental dan nilai hidup yang harus mengarah terhadap nilai tersebut. Sebagai masyarakat Indonesia,
kita seharusnya memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan memanfaatkannya.
Kesadaran yang timbul di
negara-negara barat mengenai akibat-akibat
yang ditimbulkan dari bidang teknologi memang dapat dimengerti. Mereka mulai mempersoalkan nilai-nilai yang dipakai
oleh masyarakat di negara berkembang sebaiknya
dapat dimanfaatkan. OIeh karena itu perlu sekali negara berkembang mempercepat proses pemindahan teknologi (konsep alih
teknologi). Hal itu hanya dapat berjalan jika negara tersebut masyarakatnya
telah dapat memanfaatkan teknologi yang dikembangkan di negara maju dapat
dipakai di negara yang berkembang. Namun di pihak lain, baik di negara maju maupun negara berkembang, akan
merasa bahwa teknologi hanya menghabiskan sumber-sumber daya alam, pembawa
polusi atau pencemaran dan mengakibatkan terjadinya pengangguran.
II.
Perkembangan kebudayaan
manusia mengalami perubahan yang kadang-kadang mengejutkan dan sangat cepat
sekali dimana menurut Alvin Toffler “Percepatan dan perubahan itu dianalogikan
seolah bergelombang-gelombang dan manusia saat ini sedang memasuki perubahan gelombang
ketiga”.
Sejarah perkembangan
kebudayaan manusia dibagi dalam tiga gelombang, yaitu Gelombang pertama (8000bc-1500
) Gelombang kedua (1500-1970), dan gelombang ketiga (1970-2000).
Gelombang pertama
(first wave) yang berkisar pada atahun 1650-1750 dikenal sebagai masa bercocok
tanam. Pada gelombang ini, seluruh kegiatan masyarakat masih dilakukan secara
manual. Manusia masih menggunakan otot dan tenaga untuk bekerja. Seperti
mencangkul, berburu, dan bepergian dilakukan dengan tenaga.
Gelombang kedua
(second wave) yang berkisar sekitar abad ke-18 yang dinamakan masa
industrialisasi. Masa ini kerja otot dan tenaga mulai digantikan dengan mesin.
Industri besar yang dulunya menggunakan tenaga manusia diganti dengan mesin.
Produksi massal mengakibatkan kelahiran bentuk baru ekonomi seperti
standarisasi, sentralisasi, sinkronisasi, ekonomi skala dan perusahaan.
Gelombang ketiga
(third wave) yang muncul menjelang akhir perang dunia kedua. Pada masa ini
mesin tidak sepenuhnya tergantikan, namun ditambah dengan adanya pengetahuan.
Masa gelombang ketiga disebut dengan abad informasi. Bagi Toffler, dalam
peradaban gelombang ketiga bahan baku yang paling dasar dari semua dan tidak
pernah habis adalah informasi. Dengan informasi menjadi lebih penting daripada
sebelumnya, peradaban baru akan
menstrukturisasi pendidikan, penelitian ilmiah, dan mendefinisikan kembali, dan
merombak media komunikasi.
No comments:
Post a Comment